Penulis: Agusto Sulistio
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi ekonomi dan kebijakan Indonesia dalam presentasi KEM-PPKF 2025, dalam sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, 26/2/2024.
Dalam menghadapi tantangan global seperti kenaikan suku bunga, Sri Mulyani menyoroti dampaknya pada arus modal nilai tukar, dan biaya pendanaan. Dia menekankan pentingnya kebijakan fiskal dan APBN untuk menangani pembangunan, kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, inklusivitas, dan transformasi ekonomi.
Sri Mulyani menyoroti kehati-hatian, akuntabilitas, dan disiplin dalam menjaga keberlanjutan kebijakan fiskal dan APBN. Defisit APBN tahun depan diperkirakan berkisar 2,48%-2,8% terhadap PDB, dengan peningkatan belanja investasi. Target pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan pengangguran juga dijelaskan dalam konteks rencana kebijakan ekonomi Indonesia.
Dalam presentasi KEM-PPKF 2025 dihadapkan Jokowi dan jajaran Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani turut memaparkan kondisi dinamika dan tantangan ekonomi global seperti kenaikan suku bunga global yang kini dikenal tengah dalam kondisi higher for longer.
Kondisi itu mempengaruhi arus modal, nilai tukar dan biaya pendanaan (cost of fund). Juga kondisi geopolitik dan proteksionisme serta trend teknologi digital, perubahan iklim dan penuaan penduduk (aging population) di berbagai negara maju.
Sri Mulyani mengatakan, kebijakan fiskal dan APBN sangat penting dalam menangani tantangan pembangunan di tengah kondisi itu, mulai dari untuk memastikan kualitas Sumber Daya Manusia, Infrastruktur, inklusivitas dan Kesenjangan, dan Transformasi ekonomi dan ekonomi hijau.
“Berbagai tantangan pembangunan harus ditangani dan diselesaikan,” tegas mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Sri Mulyani pun menekankan kebijakan fiskal dan APBN harus dijaga hati-hati (prudent), akuntabel dan disiplin agar tetap sehat, kredibel/dipercaya dan berkelanjutan (sustainable).
“APBN adalah instrumen penting dan strategis serta diandalkan untuk memecahkan berbagai tantangan pembangunan untuk mencapai tujuan Indonesia maju adil dan sejahtera,” ungkapnya.