BALIKPAPAN, PIKIRAN MERDEKA.COM, Jum’at, 1 November 2024 – Di sponsori Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ), Workshop bertajuk “UMKM Petani Sawit Naik Kelas Menuju Produk Hilirisasi Unggulan Go Digital” digelar hari ini di Hotel Royal Suite Balikpapan. Acara yang dihadiri oleh para pelaku UMKM sawit dari Balikpapan ini menjadi momentum penting bagi para petani sawit untuk meningkatkan daya saing mereka di era digital dan hilirisasi industri sawit.
Workshop ini secara resmi dibuka oleh dr. Delima Hasri Azahari, M.S., yang didampingi oleh beberapa tokoh penting, termasuk Kepala Divisi Koperasi dan UMKM Badan Pengelola Dana Perkebunan diwakili ibu ira rusdiana, Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan Gina Andriani, serta Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kalimantan Timur yang diwakili oleh Aliyadi. Juga hadir Ketua IWAPI Balikpapan, Ketua Umum SAMADE, dan CEO Rumah Tamadun Hendra Dermawan.
Sambutan Pj. Wali Kota Balikpapan: Mendorong Hilirisasi dan Digitalisasi
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Gina Andriani, Pj. Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir, ST., M.Si. menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif penyelenggaraan workshop ini yang digagas oleh Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Sawitku Masa Depanku (DPP SAMADE). Ahmad Muzakkir menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengangkat sektor perkebunan sawit, khususnya UMKM petani sawit, agar bisa bertahan dan berkembang di tengah transformasi digital dan globalisasi.
“Sektor UMKM dan petani sawit harus beradaptasi dan berinovasi. Fokus pada produksi bahan mentah saja tidak lagi cukup. Penguasaan teknologi, hilirisasi, dan pemasaran digital adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas serta menciptakan produk bernilai tambah yang bisa bersaing di pasar global,” tutur Gina mewakili Pj. Wali Kota.
Menurut Muzakkir, upaya hilirisasi produk sawit akan membuka peluang untuk tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga menciptakan produk-produk unggulan yang bernilai jual tinggi. Pemanfaatan teknologi digital dalam proses pemasaran, distribusi, dan branding juga menjadi aspek yang ditekankan dalam workshop ini. Ia menekankan bahwa digitalisasi dapat membantu para pelaku UMKM sawit merambah pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Lebih lanjut, Muzakkir menegaskan komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan dan sektor UMKM, termasuk UMKM petani sawit. Menurutnya, dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, asosiasi seperti DPP SAMADE, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan dapat terjadi perubahan positif yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani sawit dan masyarakat luas.
“Kami berharap, melalui workshop ini, para peserta bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas terkait strategi hilirisasi dan digitalisasi. Selain itu, kami berharap para pelaku UMKM sawit dapat merespons tantangan pasar global dengan baik dan siap untuk meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif,” tambahnya.
Muzakkir juga mengajak semua pihak untuk melihat digitalisasi sebagai alat penting dalam transformasi industri sawit. Dengan inovasi dan penggunaan teknologi digital, para petani dan pelaku UMKM sawit diharapkan mampu menghasilkan produk turunan sawit yang berkualitas tinggi, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga bisa bersaing di pasar internasional.
Pesan Optimis untuk Masa Depan Industri Sawit Balikpapan
Mengakhiri sambutannya, Muzakkir menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal bagi perubahan yang lebih besar dalam meningkatkan daya saing produk sawit unggulan dari para petani. “Saya mengucapkan selamat mengikuti workshop kepada seluruh peserta. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi kita semua dan menjadi langkah awal untuk membawa Balikpapan sebagai beranda utama Ibu Kota Nusantara yang terkemuka, modern, dan sejahtera,” ujarnya.
Dengan penuh semangat, ia mengajak semua pihak untuk terus membangun Balikpapan sebagai kota yang berlandaskan keimanan, yang diibaratkannya sebagai kota yang dibangun dengan amal, dijaga dengan iman, dan dibela dengan doa.
Acara ini diharapkan mampu menjadi ajang untuk bertukar pengetahuan, membuka jaringan baru, dan memberikan inspirasi bagi para pelaku UMKM sawit di Balikpapan untuk terus maju di era digital dan meningkatkan nilai tambah produk sawit Indonesia.