Elon Musk vs Donald Trump, Retaknya Aliansi Dua Raksasa Amerika

Jun 8, 2025

Pikiranmerdeka.com | Hubungan pribadi dan politik antara Donald Trump dan Elon Musk resmi memburuk. Dari sekutu erat menjadi lawan yang saling menyindir, kini keduanya berada di kutub yang saling bertolak belakang. Trump secara terbuka memperingatkan Musk atas dukungannya ke Partai Demokrat dan menyatakan, “Saya nggak ada niat ngomong sama dia.”

Ketegangan ini mencuat setelah Elon Musk mengkritik keras RUU pajak dan belanja yang diusulkan Trump, menyebutnya sebagai “aib yang menjijikkan.” Kritik terbuka Musk memicu resistensi di Kongres dan membuat pengesahan RUU tersebut makin sulit, apalagi Partai Republik hanya unggul tipis. RUU itu sendiri diperkirakan akan menambah utang nasional AS sebesar USD 2,4 triliun dalam satu dekade, mendorong utang total menjadi USD 36,2 triliun angka yang mencemaskan banyak pihak, termasuk kalangan Republikan sendiri.

Trump tak tinggal diam. Ia memperingatkan Musk tentang “konsekuensi serius” jika benar-benar mendukung Demokrat secara finansial. Meski tidak menyebutkan bentuk ancamannya, Trump menegaskan bahwa hubungannya dengan bos Tesla dan SpaceX itu telah berakhir. Namun ia belum menyinggung soal kemungkinan memutus kontrak pemerintah AS dengan Starlink maupun proyek peluncuran SpaceX.

Perseteruan ini terasa ironis. Hanya beberapa waktu lalu, Musk adalah donatur besar bagi kampanye Trump, menyumbang hampir USD 300 juta dan berperan dalam kemenangan Partai Republik di legislatif. Bahkan, Trump sempat menunjuk Musk untuk memimpin tim efisiensi anggaran pemerintah, meskipun hasilnya hanya memangkas 0,5% dari total anggaran.

Kini semuanya berubah. Musk mulai menghapus jejak digitalnya yang menentang Trump, termasuk postingan yang sempat mendukung pemakzulan presiden. Namun langkah itu dinilai terlambat. Senator JD Vance, pendukung setia Trump, menyebut kritik Musk sebagai “kesalahan besar” dan menyayangkan sikapnya yang menjauh dari lingkaran inti Partai Republik.

Musk bahkan mulai menggulirkan wacana pembentukan partai politik baru untuk mewakili suara mayoritas yang terjebak di tengah polarisasi politik AS. Ini membuat posisinya semakin menjauh dari Trump, yang tetap optimis RUU besutannya akan lolos sebelum 4 Juli, Hari Kemerdekaan Amerika.

Sementara Trump akan menghadiri pertandingan UFC di New Jersey, Musk dipastikan tak hadir. Sebuah simbol nyata bahwa dua tokoh paling berpengaruh dalam politik dan teknologi Amerika Serikat kini benar-benar berada di jalur yang berbeda. Retaknya hubungan ini tak hanya menandai akhir dari sebuah aliansi, tapi juga membuka babak baru dalam konflik kekuasaan dan pengaruh di negeri Paman Sam.

(Agt/PM – Sumber: NBC News, Reuters)