Mahfud MD: Jokowi Mulai Berubah Sejak April 2022, Ada Pembelokan Arah

Mei 12, 2025

Pikiranmerdeka.com | Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mulai menunjukkan perubahan sikap sejak April 2022, bertepatan dengan mencuatnya isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Pak Jokowi itu siapa yang membantah? Beliau sangat baik, terutama dari tahun pertama menjabat hingga pertengahan 2022. Wah, luar biasa,” ujar Mahfud sambil mengacungkan jempol, dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, Jumat (9/5/2025).

Mahfud menyebutkan, perubahan itu terasa jelas dan mencolok. Ia membandingkannya dengan suasana saat pertama kali menjabat sebagai pembantu presiden pada 2019.

“Ketika isu perpanjangan jabatan dan tiga periode mulai beredar, orang-orang mulai bisa membaca arah manuver politik yang terjadi,” kata Mahfud.

Meski enggan merinci secara gamblang bentuk perubahan tersebut, Mahfud menegaskan bahwa sejak April 2022 dirinya sudah mulai melihat adanya “pembelokan” dalam arah kepemimpinan Jokowi.

“Kalau ditanya soal penyalahgunaan anggaran, saya tidak melihat itu. Tapi sejak April 2022, saya mulai melihat adanya pembelokan-pembelokan arah, terutama dalam aspek politik,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa yang dimaksud pembelokan bukanlah korupsi atau penyalahgunaan uang negara, melainkan strategi dan langkah politik yang mulai tidak lazim.

“Saya sudah bisa memetakan, ini bukan soal duit, tapi langkah-langkah politiknya sudah mulai terlihat berbeda. Kok jadi begini, ya,” ungkap Mahfud.

Namun, Mahfud memilih menyimpan detail peristiwa tersebut untuk waktu yang akan datang. “Mungkin 10 tahun lagi saya akan tulis. Sekarang belum waktunya,” katanya.

Lebih lanjut, Mahfud menyoroti suasana ketakutan yang dirasakan aparat penegak hukum terhadap Jokowi. Ia menyinggung pembubaran Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) oleh Kejaksaan Agung pada Desember 2019 sebagai contoh.

“Waktu itu jaksa-jaksa ketakutan. Dalam satu pertemuan nasional, ada jaksa dan polisi, Presiden bilang, ‘Jangan coba-coba korupsi. Saya tahu siapa dan bagaimana cara kalian korupsi. Saya gigit kalian,’” ujar Mahfud, menirukan pernyataan Jokowi.

Mahfud menjelaskan, secara konsep TP4 sebenarnya baik, karena bertujuan mendampingi pemerintah daerah agar pelaksanaan pembangunan sesuai aturan. Namun dalam praktiknya, justru digunakan oknum jaksa untuk memeras pemerintah daerah dengan dalih pengamanan proyek.

Karena disalahgunakan dan menjadi ladang korupsi, akhirnya TP4 dibubarkan oleh Jokowi.

Mahfud juga menyebutkan bahwa ketakutan terhadap Jokowi tidak hanya dirasakan oleh jaksa, tetapi juga oleh aparat kepolisian.

“Kalau jaksa saja takut, polisi lebih takut lagi. Tapi sekarang, saya tidak tahu mereka lebih takut ke Pak Jokowi atau ke Pak Prabowo,” pungkas Mahfud.

Editor: Agusto Sulistio