Rupanya RI Defisit Dagang ke Australia, Begini Cara Mendag Menghadapinya?

Jun 26, 2025

Ket gambar: Foto: Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendag dengan Global Australian Halal Certification (GAHC) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (26 Juni). (Dok; Kemendag)
Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendag dengan Global Australian Halal Certification (GAHC) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (26 Juni). (Dok; Kemendag)

Pemerintah Indonesia mendorong ekspor produk halal sebagai strategi untuk mengurangi defisit perdagangan dengan Australia. Meski nilai ekspor ke Australia mencapai US\$ 4,9 miliar (sekitar Rp79,39 triliun), Indonesia masih mengalami defisit karena total nilai perdagangan kedua negara mencapai US\$ 15,39 miliar.

Salah satu upaya terbaru adalah kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan lembaga sertifikasi halal Australia, Global Australia Halal Certification (GAHC). Langkah ini bertujuan mempermudah pelaku usaha Indonesia, khususnya UMKM, masuk ke pasar halal Australia yang potensinya besar.

Misteri Roket Menghantam Bulan Terungkap

Misteri Istri Bunuh Suami, Mayat Disimpan 40 Hari Dalam Rumah

Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli Bentukan Jokowi

Ekspor produk halal Indonesia ke Australia pada 2024 bernilai US\$ 634,5 juta dan terus menunjukkan tren naik, tumbuh rata-rata 8,06% per tahun. Pada kuartal pertama 2025 saja, ekspor halal naik 13,5% dibanding periode sama tahun lalu.

Potensi pasar halal di Australia cukup menjanjikan, dengan nilai impor produk halal negara tersebut mencapai US\$ 8,13 miliar pada 2024. Ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa ekspornya.

Tak hanya Australia, secara global permintaan produk halal terus tumbuh. Nilai ekspor makanan dan minuman halal Indonesia pada 2024 mencapai US\$ 41,9 miliar, fesyen halal US\$ 8,28 miliar, farmasi US\$ 0,73 miliar, dan kosmetik US\$ 0,43 miliar.

GAHC sendiri menyatakan komitmennya untuk mendukung UMKM halal Indonesia dengan menyediakan sekitar 1.000 sertifikasi halal secara gratis, pelatihan daring, hingga pendampingan dalam menyesuaikan label dan kemasan produk sesuai standar Australia.

Dengan kerja sama strategis ini, pemerintah berharap UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar halal global dan menjadi wajah produk halal yang diakui dunia.

Sumber: CNBC
Editor: Agusto Sulistio